02094 2200205 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020002200100082001000122084001600132100002500148245006100173260003100234300004700265500151000312600004101822990002501863INLIS00000000000108420230224091502 a0010-0223000083ta230224 | f ind  a978-602-06-5530-7 a741.5 a741.5 SAP h0 aSapardi Djoko Damono1 aHUJAN BULAN JUNI :bNovel Grafis /cSapardi Djoko Damono aJakarta :bGramedia,c2022 a176 hlm :bTerdapat Gambar ;c13,5 x 20 cm aNovel Hujan Bulan Juni karya pujangga legendaris Indonesia ini tentunya memiliki banyak kelebihan. Kelebihan pertama, yakni novel ini berisi konflik yang sederhana. Novel ini hanya mengisahkan hubungan percintaan antara Sarwono dan Pingkan, yang sama-sama saling mencintai. Namun, terdapat sejumlah kendala yang merintangi hubungan mereka, terutama akibat perbedaan agama dan suku bangsa keduanya. Gaya penulisan novel Hujan Bulan Juni ini juga dinilai sangat khas karya Sapardi Djoko Damono. Meskipun ini merupakan novel, narasi dalam novel ini ditulis dengan gaya bercerita seperti sedang menyampaikan puisi. Pembaca dapat menemukan banyak kata-kata puitis dan indah dalam narasi kisah ini. Pembaca juga sangat mengapresiasi SDD yang dinilai melakukan riset yang cukup mumpuni untuk menulis novel ini. Riset yang dimaksud adalah mengenai teknologi, karena SDD sudah tergolong kaum lansia ketika menulis novel ini, tetapi ia tetap menghadirkan unsur teknologi dalam cerita ini. Novel Hujan Bulan Juni ini menyajikan cerita cinta yang memiliki latar situasi yang relevan masa sekarang. Kemudian, dalam novel Hujan Bulan Juni ini, Sapardi Djoko Damono memberikan pesan tersirat tentang toleransi agama dalam sebuah hubungan. Secara keseluruhan, pembaca dapat menikmati novel yang sangat singkat ini. Pembaca dapat menikmati bagaimana karakter para tokoh yang seperti malu tapi mau, sontoloyo, tetapi saling perhatian. Narasi kisah ini mampu membuat pembaca senyum-senyum sendiri ketika membacanya. 4aBuku Komik, Novel Grafis, Fotonovela a01957/PSMUH/Hib/2023