03997 2200217 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020002100100082001300121084001900134100001500153245002300168250001000191260004700201300002800248600003700276500344300313990002303756INLIS00000000000148920231107013146 a0010-0823000036ta231107 d 1 ind  a978-62300-2617-1 a899.2213 a899.2213 DIN s0 aDini Salim1 aSUKI /cDini Salim aCet 1 aJakarta :bPT Elex Media Komputindo,c2021 a384 hlm ;c12,5x19,5 cm 4aFiksi Indonesia ,Prosa indonesia aSenin kedua semester pertama kelas XI. Pelataran halaman masih lumayan sepi saat Suki tiba. Hanya ada beberapa anak rajin yang Suki hafal mukanya, tapi tidak namanya. Ada anggota OSIS yang kebagian piket dan beberapa staf kebersihan sekolah. Suki berjalan melewati lapangan voli menuju kelas sambil memasang earphone, mendengarkan lagu. Tiba-tiba saja sebuah tas melayang tepat di depan wajahnya. JAGAIN TAS GUE, LIK! teriak seseorang dari lapangan. Suki menoleh. Di sana ada dua cowok yang sedang saling memukul. Suki hanya menonton. Rasanya seperti melihat adegan film aksi, tetapi secara live. Gerakan mereka cepat. Pukul pipi kanan, tendang perut, saling menyeruduk. Kadang mengumpat dan meringis. Karena masih terlalu pagi, tidak ada yang berusaha menghentikan. Apa yang harus Suki lakukan? Apakah membantu mereka dan kemudian terlibat, atau lari saja? Senin kedua semester pertama kelas XI. Pelataran halaman masih lumayan sepi saat Suki tiba. Hanya ada beberapa anak rajin yang Suki hafal mukanya, tapi tidak namanya. Ada anggota OSIS yang kebagian piket dan beberapa staf kebersihan sekolah. Suki berjalan melewati lapangan voli menuju kelas sambil memasang earphone, mendengarkan lagu. Tiba-tiba saja sebuah tas melayang tepat di depan wajahnya. JAGAIN TAS GUE, LIK! teriak seseorang dari lapangan. Suki menoleh. Di sana ada dua cowok yang sedang saling memukul. Suki hanya menonton. Rasanya seperti melihat adegan film aksi, tetapi secara live. Gerakan mereka cepat. Pukul pipi kanan, tendang perut, saling menyeruduk. Kadang mengumpat dan meringis. Karena masih terlalu pagi, tidak ada yang berusaha menghentikan. Apa yang harus Suki lakukan? Apakah membantu mereka dan kemudian terlibat, atau lari saja? Senin kedua semester pertama kelas XI. Pelataran halaman masih lumayan sepi saat Suki tiba. Hanya ada beberapa anak rajin yang Suki hafal mukanya, tapi tidak namanya. Ada anggota OSIS yang kebagian piket dan beberapa staf kebersihan sekolah. Suki berjalan melewati lapangan voli menuju kelas sambil memasang earphone, mendengarkan lagu. Tiba-tiba saja sebuah tas melayang tepat di depan wajahnya. JAGAIN TAS GUE, LIK! teriak seseorang dari lapangan. Suki menoleh. Di sana ada dua cowok yang sedang saling memukul. Suki hanya menonton. Rasanya seperti melihat adegan film aksi, tetapi secara live. Gerakan mereka cepat. Pukul pipi kanan, tendang perut, saling menyeruduk. Kadang mengumpat dan meringis. Karena masih terlalu pagi, tidak ada yang berusaha menghentikan. Apa yang harus Suki lakukan? Apakah membantu mereka dan kemudian terlibat, atau lari saja? Senin kedua semester pertama kelas XI. Pelataran halaman masih lumayan sepi saat Suki tiba. Hanya ada beberapa anak rajin yang Suki hafal mukanya, tapi tidak namanya. Ada anggota OSIS yang kebagian piket dan beberapa staf kebersihan sekolah. Suki berjalan melewati lapangan voli menuju kelas sambil memasang earphone, mendengarkan lagu. Tiba-tiba saja sebuah tas melayang tepat di depan wajahnya. JAGAIN TAS GUE, LIK! teriak seseorang dari lapangan. Suki menoleh. Di sana ada dua cowok yang sedang saling memukul. Suki hanya menonton. Rasanya seperti melihat adegan film aksi, tetapi secara live. Gerakan mereka cepat. Pukul pipi kanan, tendang perut, saling menyeruduk. Kadang mengumpat dan meringis. Karena masih terlalu pagi, tidak ada yang berusaha menghentikan. Apa yang harus Suki lakukan? Apakah membantu mereka dan kemudian terlibat, atau lari saja? a02373/PSMUH/B/2023