02096 2200277 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020002200100082001000122084001600132100001600148245005100164250001100215260004200226300002300268500133700291600004001628990002501668990002501693990002501718990002501743990002501768990002501793INLIS00000000000027920211027092758 a0010-1021000090ta211027 d 0 ind  a978-602-5907-78-4 a153.8 a153.8 MUN b0 aMunita Yeni1 aBaca Buku Ini Saat Engkau Lelah /cMunita Yeni aCet. 1 aYogyakarta :bPsikologi Corner,c2018 a218 hlm ;c20,5 cm aAku ingin terus bisa hidup dengan penuh kesadaran, untuk diriku sendiri, jangan pernah kalian meninggalkanku, membenciku, atau ingin membunuhku. Aku sangat membutuhkanmu. Mari kita hidup dengan saling mencintai mulai saat ini Terkadang kita terlalu sibuk mencintai ini dan itu bahkan sampai kita lupa untuk mencintai diri sendiri, dan itu sungguh melelahkan. Mengapa manusia mulai lupa bagaimana cara untuk mencintai dirinya sendiri? Bukankah sangat melelahkan ketika kalian ditinggalkan seseorang? Jika diri kalian sendiri yang meninggalkan dirimu, betapa sunyinya? Penelitian di Carnegei Mellon Universitg mengatakan bahwa rasa cinta menghasilkan emosi yang positif, hal ini mendorong sistem kekebalan tubuh orang tersebut menjadi lebih sehat. Berawal dengan menerima dan menemukan perasaan cinta kita terhadap diri kita sendiri, tentunya akan membawa kita jauh lebih bersyukur dan meminimalkan risiko stres atau gangguan penyimpangan perasaan sehingga kita akan menemukan cinta dan memiliki cinta. Namun mencintai diri sendiri mempunyai 'seni'nya tersendiri, karena pada hakikatnya mencintai diri bukanlah mengagumi diri sendiri yang berlebihan dan menimbulkan sifat narsistik. Belajar menerima, menyayangi, dan mencintai diri kita sendiri dengan anggun, sehingga lelah pun iri melihat romantisnya kita dengan diri kita sendiri. 4aKemauan-pengendalian diri, persuasi a00352/PSMUH/Bos/2020 a00353/PSMUH/Bos/2020 a00353/PSMUH/Bos/2020 a00352/PSMUH/Bos/2020 a00352/PSMUH/Bos/2020 a00353/PSMUH/Bos/2020