01837 2200265 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020002200100082001300122084001900135100004100154245010500195250001100300260004400311300002100355500104200376600002801418990002501446990002501471990002501496990002501521990002501546INLIS00000000000042320220207103453 a0010-0222000009ta220207 g 0 ind  a978-979-3708-41-6 a297.6611 a297.6611 PRO p0 aProf. Dr. H. A. Munir Mulkhan, S. U.1 aPesan & Kisah Kiai Ahmad Dahlan :bDalam hikmah Muhammadiyah /cProf. Dr. H. A. Munir Mulkhan, S. U. aCet. 3 aYogyakarta :bSuara Muhammadiyah,c2017 a231 hlm ;c21 cm aSelama ini terkesan bahwa gerakan Muhammadiyah berada pada posisi bersebrangan dengan kekuasaan Kerajaan Mataram Yogyakarta. Sebaliknya, pertentangan dan kadang konflik justru sering terjadi dengan ulama kerajaan yang notabene keluarga kiai Ahmad Dahlan sendiri. Konflik tersebut antara lain bisa dikihat ketika murid-murid Kiai Ahmad Dahlan meluruskan kiblat Masjid Besar Kauman Yogyakarta dengan memberi garis putih pada setiap shaf. Kanjeng Penghulu yang ketika itu dijabat Kiai Kamaluddiningrat segera memerintahkan pegawainya untuk merobohkan surau yang didirikan Kiai Ahmad Dahlan. Kesal dan seperti putus asa akibat suraunya dirobohkan, secara diam-diam kiai Ahmad Dahlan bersama istrinya berniat meninggalkan Kota Yogyakarta. Namun kepergian Kiai segera diketahui kakakl iparnya, Kiai Sakeh, yang mencegah dan berjanji membangun kembali surau baru. Sesudah itu tidak terjadi penentangan terhadap berbagai gagasan Kiai Ahmad Dahlan yang cukup beraryi dari komunitas Kauman Yogyakarta, dan Muhammadiyah pun terus berkembang. 4aOrganisasi Muhammadiyah a01009/PSMUH/Bos/2020 a01010/PSMUH/Bos/2020 a01011/PSMUH/Bos/2020 a01012/PSMUH/Bos/2020 a01013/PSMUH/Bos/2020