BELENGGU KATA /
Way
text
Yogyakarta : Histeria,
2017
ind
Terbelenggu dalam kegelapan dan terusik kebisingan tanpa henti, ia menggapai-gapai. Berbagai upaya dicoba-coba, ditangkup rasa yang menjelma dalam gelombang bunyi dan cahaya.
Membisu; ia merintih ditampar bising. Menatap; ia mengharap pandang untuk mencari penerangan.
Setelah merangkak begitu lama, dikontrol tangis yang teredam jerit amarah, ia menemukan cahaya. Kunang-kunang memberikannya harapan, namun semesta mempertemukannya kembali dengan gelapnya gulita.
Jatuh. Ia kembali menggapai-gapai. Tidak ada kunang-kunang, tidak ada bintang. Ia meringkuk dalam gulungan kepenatan rasa. Awan memberinya keteduhan. Matahari bersembunyi, sedang ia merenungi kenelangsaan.
Sejenak, cahaya dan bunyi membiarkannya beristirahat dalam keteduhan.
Senyap, pengap. Terlepas dari belenggu yang mendekap.
fiksi Indonesia, prosa Indonesia
URN:ISBN:978-602-6380-83-8