
Judul | Si Anak Spesial / Tere Liye |
Pengarang | Tere Liye |
EDISI | Cet. 5 |
Penerbitan | Jakarta : Republika, 2019 |
Deskripsi Fisik | 333 hlm ;21 cm |
ISBN | 978-602-5734-44-1 |
Subjek | Fiksi Indonesia |
Abstrak | Cerita ini dimulai dengan cerita Mamak tentang hari kelahiran Burlian si anak spesial. Diceritakan bahwa seminggu sebelum Burlian lahir ada kejadian menakutkankan yang terjadi. Kejadian itu berhubungan dengan kuburan belakang rumah mereka yang angker. Setelah selesai mendengar cerita tersebut, keempat anak-anak Mamak tersebut nampak ketakutan. Karena Mamak menceritakan kisah tersebut bermula dari pertengkaran Amelia dan Burlian. Setelah beberapa waktu datanglah para insinyur yang berasal dari Jakarta ke kampungannya untuk melakukan eksplorasi geologis tentang keberadaan minyak bumi di kampung itu yang berakhir dengan mengecewakan. Cerita yang disampaikan dalam novel ini Kebanyakan adalah peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dalam hidup Burlian. Seperti misalnya tentang teman sekolahnya yang bernama Ahmad. Awalnya Burlian mengira Ahmad adalah anak yang pemalu. Namun setelah mulai dekat dengan Ahmad, ia menyadari bahwa Ahmad memiliki bakat dalam hal sepak bola sampai dijuluki Maradona kampung. Namun akhir dari kisah Ahmad tidaklah bahagia karena saat ia akhirnya menemukan sebuah kebahagian kecil dalam hidupnya takdir berkata lain ia harus pergi selamanya karena digigit ular cobra. Banyak sekali cerita seperti ketika Burlian menunggu durian jatuh di kebun bersama Bakwo Dar, cerita masuknya program SDSB ke kampung, cerita tentang Pak Bin yang selama 25 tahun pengabdiannya sebagai guru belum juga diangkat menjadi PNS, awal pertemuannya dengan Nakamura-san, mengenai seberapa besar cinta Mamak, pemilihan kepala kampung, tentang robohnya sekolah, serta bagaimana ketika mengintip putri mandi juga kejadian ketika ABRI masuk desa. Setiap kejadian yang terjadi dari hidup Burlian memberikan kita banyak sekali pengertian hidup yang mungkin luput dari pemahaman kita. Cerita pada novel ini diakhiri dengan menyebutkan 10 tahun setelah peristiwa-peristiwa penting itu berlalu, saat itu Burlian sedang berada di Pelabuhan Kapal Tokyo. Burlian menceritakan selama masa 10 tahun itu ia belajar banyak hal dari potongan masa kecilnya di kampung. Dan akhirnya kisah ditutup dengan pertemuannya dengan Keiko-chan. |
Bahasa | Indonesia |
Bentuk Karya | Novel |
Target Pembaca | Remaja |
No Barcode | No. Panggil | Akses | Lokasi | Ketersediaan |
---|---|---|---|---|
00000000148 | 899.221 3 TER s | Dapat dipinjam | Perpustakaan Perguruan Muhammadiyah Cipondoh - SMA Muhammadiyah 2 Kota Tangerang | Tersedia |
00000000149 | 899.221 3 TER s | Dapat dipinjam | Perpustakaan Perguruan Muhammadiyah Cipondoh - SMA Muhammadiyah 2 Kota Tangerang | Tersedia |
Tag | Ind1 | Ind2 | Isi |
001 | INLIS000000000000105 | ||
005 | 20210618111011 | ||
007 | ta | ||
008 | 210618################d##########f#ind## | ||
020 | # | # | $a 978-602-5734-44-1 |
035 | # | # | $a 0010-0621000070 |
082 | # | # | $a 899.221 3 |
084 | # | # | $a 899.221 3 TER s |
100 | 0 | # | $a Tere Liye |
245 | 1 | # | $a Si Anak Spesial /$c Tere Liye |
250 | # | # | $a Cet. 5 |
260 | # | # | $a Jakarta :$b Republika,$c 2019 |
300 | # | # | $a 333 hlm ; $c 21 cm |
520 | # | # | $a Cerita ini dimulai dengan cerita Mamak tentang hari kelahiran Burlian si anak spesial. Diceritakan bahwa seminggu sebelum Burlian lahir ada kejadian menakutkankan yang terjadi. Kejadian itu berhubungan dengan kuburan belakang rumah mereka yang angker. Setelah selesai mendengar cerita tersebut, keempat anak-anak Mamak tersebut nampak ketakutan. Karena Mamak menceritakan kisah tersebut bermula dari pertengkaran Amelia dan Burlian. Setelah beberapa waktu datanglah para insinyur yang berasal dari Jakarta ke kampungannya untuk melakukan eksplorasi geologis tentang keberadaan minyak bumi di kampung itu yang berakhir dengan mengecewakan. Cerita yang disampaikan dalam novel ini Kebanyakan adalah peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dalam hidup Burlian. Seperti misalnya tentang teman sekolahnya yang bernama Ahmad. Awalnya Burlian mengira Ahmad adalah anak yang pemalu. Namun setelah mulai dekat dengan Ahmad, ia menyadari bahwa Ahmad memiliki bakat dalam hal sepak bola sampai dijuluki Maradona kampung. Namun akhir dari kisah Ahmad tidaklah bahagia karena saat ia akhirnya menemukan sebuah kebahagian kecil dalam hidupnya takdir berkata lain ia harus pergi selamanya karena digigit ular cobra. Banyak sekali cerita seperti ketika Burlian menunggu durian jatuh di kebun bersama Bakwo Dar, cerita masuknya program SDSB ke kampung, cerita tentang Pak Bin yang selama 25 tahun pengabdiannya sebagai guru belum juga diangkat menjadi PNS, awal pertemuannya dengan Nakamura-san, mengenai seberapa besar cinta Mamak, pemilihan kepala kampung, tentang robohnya sekolah, serta bagaimana ketika mengintip putri mandi juga kejadian ketika ABRI masuk desa. Setiap kejadian yang terjadi dari hidup Burlian memberikan kita banyak sekali pengertian hidup yang mungkin luput dari pemahaman kita. Cerita pada novel ini diakhiri dengan menyebutkan 10 tahun setelah peristiwa-peristiwa penting itu berlalu, saat itu Burlian sedang berada di Pelabuhan Kapal Tokyo. Burlian menceritakan selama masa 10 tahun itu ia belajar banyak hal dari potongan masa kecilnya di kampung. Dan akhirnya kisah ditutup dengan pertemuannya dengan Keiko-chan. |
600 | # | 4 | $a Fiksi Indonesia |
990 | # | # | $a 00144/PSMUH/Hib/2020 |
990 | # | # | $a 00145/PSMUH/Hib/2020 |
Content Unduh katalog
Karya Terkait :