Cite This        Tampung        Export Record
Judul Burung-burung Manyar / Y.B Mangunwijaya
Pengarang Mangunwijaya Y. B
EDISI Cet. 12
Penerbitan Jakarta : Djambatan, 2003
Deskripsi Fisik 262 hlm :Tanpa Gambar ;21 cm
ISBN 979-428-498-X
Subjek fiksi Indonesia, prosa Indonesia
Catatan Burung-Burung Manyar adalah novel yang menceritakan konflik batin Teto, seorang laki-laki keturunan asli Indonesia, yang berpihak kepada Belanda dibanding berpihak kepada Indonesia, yaitu negaranya sendiri. Membaca buku ini bisa menambah sudut pandang kita terhadap peristiwa yang terjadi pada masa-masa kemerdekaan Indonesia. Selama ini yang kita ketahui adalah sejarah-sejarah dari sudut pandang bangsa Indonesia yang mendukung republik. Sedangkan pada novel ini,  Penulis memberikan sudut pandang baru mengenai sejarah Indonesia dari sudut pandang pihak yang menolak republik. Penulis novel ini adalah YB. Mangunwijaya, yaitu seorang romo yang sekaligus dikenal sebagai penulis dan arsitek. Nama lengkapnya adalah Yusuf Bilyarta Mangunwijaya. Ia lahir di Ambarawa, Jawa Tengah pada tanggal 6 Mei 1992 dan meninggal pada tanggal 10 Februari 1999.  Ia biasa dipanggil Romo Mangun. Ia banyak bergerak dalam memperjuangkan Hak Asasi Manusia (HAM). Ia menjadi romo saat berumur 21 tahun.  Novel ini menceritakan tentang seorang anak bernama Teto. Ayahnya menjabat kepala Garnisun Divisi I di Magelang dan keturunan bangsawan keraton. Sedangkan ibunya keturunan Indo-Belanda. Nasib keluarganya menjadi salah satu alasan Teto mengalami konflik batin. Kedatangan pasukan Jepang sangat merubah hidup Teto dan keluarganya. Sejak membaca pembukaan dari buku ini kita bisa melihat adanya kebanggaan Teto terhadap Belanda. Tetapi, ayahnya tertangkap Jepang ketika KNIL dikalahkan Jepang. Ibunya dihadapi oleh pilihan yang sangat sulit. Memilih suaminya mati atau ia dijadikan gundik kempetai. Dengan merasa sangat terpaksa, akhirnya Ibu Teto bersedia menjadi gundik kempetai. Itu yang menyebabkan Teto membenci Indonesia.
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Fiksi (tidak dijelaskan secara khusus)
Target Pembaca Remaja

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
00000000812 813 MAN b Dapat dipinjam Perpustakaan Perguruan Muhammadiyah Cipondoh - Perpustakaan Perguruan Muhammadiyah Cipondoh Tersedia
00000000813 813 MAN b Dapat dipinjam Perpustakaan Perguruan Muhammadiyah Cipondoh - Perpustakaan Perguruan Muhammadiyah Cipondoh Tersedia
00000000814 813 MAN b Dapat dipinjam Perpustakaan Perguruan Muhammadiyah Cipondoh - Perpustakaan Perguruan Muhammadiyah Cipondoh Tersedia
00000000815 813 MAN b Dapat dipinjam Perpustakaan Perguruan Muhammadiyah Cipondoh - Perpustakaan Perguruan Muhammadiyah Cipondoh Tersedia
00000000816 813 MAN b Dapat dipinjam Perpustakaan Perguruan Muhammadiyah Cipondoh - Perpustakaan Perguruan Muhammadiyah Cipondoh Tersedia
00000000817 813 MAN b Dapat dipinjam Perpustakaan Perguruan Muhammadiyah Cipondoh - Perpustakaan Perguruan Muhammadiyah Cipondoh Tersedia
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000000358
005 20220103082104
007 ta
008 220103################d##########1#ind##
020 # # $a 979-428-498-X
035 # # $a 0010-0122000001
082 # # $a 813
084 # # $a 813 MAN b
100 1 # $a Mangunwijaya Y. B
245 1 # $a Burung-burung Manyar /$c Y.B Mangunwijaya
250 # # $a Cet. 12
260 # # $a Jakarta :$b Djambatan,$c 2003
300 # # $a 262 hlm : $b Tanpa Gambar ; $c 21 cm
500 # # $a Burung-Burung Manyar adalah novel yang menceritakan konflik batin Teto, seorang laki-laki keturunan asli Indonesia, yang berpihak kepada Belanda dibanding berpihak kepada Indonesia, yaitu negaranya sendiri. Membaca buku ini bisa menambah sudut pandang kita terhadap peristiwa yang terjadi pada masa-masa kemerdekaan Indonesia. Selama ini yang kita ketahui adalah sejarah-sejarah dari sudut pandang bangsa Indonesia yang mendukung republik. Sedangkan pada novel ini,  Penulis memberikan sudut pandang baru mengenai sejarah Indonesia dari sudut pandang pihak yang menolak republik. Penulis novel ini adalah YB. Mangunwijaya, yaitu seorang romo yang sekaligus dikenal sebagai penulis dan arsitek. Nama lengkapnya adalah Yusuf Bilyarta Mangunwijaya. Ia lahir di Ambarawa, Jawa Tengah pada tanggal 6 Mei 1992 dan meninggal pada tanggal 10 Februari 1999.  Ia biasa dipanggil Romo Mangun. Ia banyak bergerak dalam memperjuangkan Hak Asasi Manusia (HAM). Ia menjadi romo saat berumur 21 tahun.  Novel ini menceritakan tentang seorang anak bernama Teto. Ayahnya menjabat kepala Garnisun Divisi I di Magelang dan keturunan bangsawan keraton. Sedangkan ibunya keturunan Indo-Belanda. Nasib keluarganya menjadi salah satu alasan Teto mengalami konflik batin. Kedatangan pasukan Jepang sangat merubah hidup Teto dan keluarganya. Sejak membaca pembukaan dari buku ini kita bisa melihat adanya kebanggaan Teto terhadap Belanda. Tetapi, ayahnya tertangkap Jepang ketika KNIL dikalahkan Jepang. Ibunya dihadapi oleh pilihan yang sangat sulit. Memilih suaminya mati atau ia dijadikan gundik kempetai. Dengan merasa sangat terpaksa, akhirnya Ibu Teto bersedia menjadi gundik kempetai. Itu yang menyebabkan Teto membenci Indonesia.
600 # 4 $a fiksi Indonesia, prosa Indonesia
990 # # $a 00778/PSMUH/Hib/2003
990 # # $a 00779/PSMUH/Hib/2003
990 # # $a 00780/PSMUH/Hib/2003
990 # # $a 00781/PSMUH/Hib/2003
990 # # $a 00782/PSMUH/Hib/2003
990 # # $a 00783/PSMUH/Hib/2003
Content Unduh katalog